Laga timnas U-23 kontra
Maroko di final cabang olahraga Sepak Bola Islamic Solidarity Games
(ISG) pada Minggu (29/9/13) akan menjadi ujian terakhir bagi skuat yang
dipersiapkan untuk SEA Games ini. Timnas U-23 pernah mengalahkan Maroko
di penyisihan grup, tapi ini bukan jaminan untuk mengulang prestasi
serupa.
Layaknya final, tensi pertandingan akan berbeda. Namun
demikian, timnas bisa menerapkan strategi seperti di pertemuan pertama
yaitu bermain pintar sembari menerapkan pertahanan ketat di area kotak
penalti.
Terbukti, strategi seperti itu bisa melumpuhkan negara
asal Afrika tersebut. Rahmad Darmawan, pelatih timnas U-23 tak banyak
melakukan perubahan strategi di pertandingan nanti.
Yang pasti,
dia ingin fokus dalam pemulihan kondisi fisik pemainnya. "Saya akan
berhitung dalam beberapa hal. Saya akan melakukan rotasi untuk beberapa
posisi tapi tidak banyak," ucap Rahmad di sei konfrensi pers, Sabtu
(28/9/13).
"Maroko tim yang sangat kompak dan mengerti satu sama
lain. Mereka punya variasi saat melakukan serangan. Kuncinya sekarang
ada pada kedisiplinan pemain mulai depan, tengah dan belakang,"
tambahnya.
Timnas U-23 benar-benar akan diuji di pertandingan
nanti. Maroko punya kelebihan dalam hal penguasaan bola dan kecepatan.
Pada laga pertama, Maroko mampu mendominasi lawan timnas U-23. Hanya
saja keberuntungan belum berpihak kepada mereka.
Indonesia
sementara itu bisa mengandalkan motivasi dan kedisiplinan tinggi pemain.
Apalagi, timnas U-23 ingin menyamai prestasi junior mereka timnas U-19.
Medali emas juga bisa membantu Indonesia menjadi juara umum di ISG.
Sementara
itu, Maroko ingin memberi kejutan terhadap Indonesia. Apalagi mereka
masih berambisi untuk membalaskan dendam terhadap Indonesia.
Menurut
manajer timnas Maroko, Maiza Mohamad, Maroko kelelahan ketika
dikalahkan Indonesia 0-1."Kami fokus menyiapkan tim untuk pertandingan
nanti. Jika ditanya strategi dan pemain lawan yang diwaspadai, lihatlah
di pertandingan nanti," katanya.
Timnas Maroko setelah kalah dari
Indonesia langsung bangkit. Pada pertandingan penyisihan kedua, Al
Asbahi Anas dan kawan-kawan mampu mengalahkan Palestina dengan skor 3-1.
Hasil tiga angka inilah yang mengantarkan tim asal Afrika ini ke
semifinal. (Berbagai Sumber/Def)
0 komentar: